Jumat, 24 Juli 2020

Nasi Goreng Gak Jelas

Aku bukan tipe orang yang menceritakan kejadian yang sedang berlangsung. Aku tipe pencerita yang menceritakan awal dan akhir. Tapi Nasi Goreng ini sepertinya bukan tipe orang yang suka mengakhiri cerita secara jelas. Dia lebih suka cerita itu berhenti dengan sendirinya. Tapi sayang aku tidak bisa lama-lama dalam ketidak jelasan. Mari kita akhiri dan mulai ceritanya.

28 April 2020
Satu pesan masuk ke dalam WhatApps ku. Seseorang dari tempat yang sama dimana Bubur berada mengnalkan dirinya untuk berkenalan. Jujur aku tidak tertarik. Aku tahu Bubur berencana untuk mengenalkan aku dengan termannya. Tapi aku kira bercanda, karna aku juga cuma bercanda. Ternyata itu adalah awal dari banyak kejutan dalam hidupku 3 bulan belakangan ini.


------cont.

Apa yang aku pelajari dari laki-laki ini?
Aku belajar untuk semakin tidak berekspektasi, padahal sudah ku lakukan di awal
Belajar untuk menjadi orang yang lebih baik, ikhlas
Belajar untuk memprioritaskan diri
Belajar untuk memantaskan diri
Belajar untuk merawat tubuh dan menambah skill/pengetahuan baru lagi
Belajar untuk lebih mengenal mana orang yang layak untuk diusahakan dan mana yang tidak
Belajar untuk  menilai laki-laki dari kecocokan ucapan dan perbuatannya
Belajar untuk tetap baik dan selalu baik

Terima kasih 3 bulannya. Seru sekali.
Maaf aku tidak seseru dulu.
Sampai bertemu di lain waktu!
Selamat berbahagia!

Sabtu, 28 April 2018

Random Talk with Brown

Ini beberapa sorotan percakapanku dengan Brown saat sidang proposal skripsi dua hari lalu. Brown, seorang teman lama yang dipertemukan kembali. Dekat? Gak juga (nanti kalau bilang dekat dikira sok kenal sok deket, terus aku diburu fansnya, ih tatut). Dulu cuma kenal aja. Tapi dia pernah ngajarin aku kimia deng sebelum disuruh maju guruku. Serem cuy kalau gak bisa jawab dipukul atau cubit. Karna dia diem kacamataan, kayaknya rajin. Yaudah aku tanya deh ke dia. Sumpah gak tau diri banget sih. Dan kayaknya itu pertama kali ngbrol wkwk. Eh, pas mau maju ternyata zonk. Salah cara yang diajarin wkwk. Dan jadi bercandaan kita sampai hari ini.

Biasa semalam sebelum ujian. Aku main instastory mengabadikan hal kocak yang ada di sekitar. Berharap bisa menghibur kalayak yang memampir. Instastoryku sampah sih emang,banyak hal konyol. Terus ada DM masuk. Dari Brown. Iya dia emang suka sensitif kalau mendekati ujian. Dan aku suka berarti dia inget kalau aku temen seperjuangnnya. "Pasti stress sidang ya" katanya. Padahal aku baru bangun tidur dan baru aja maskeran santai. Belum belajar, malah nonton Youtube liat Bude Sumiyati di acara Black and White. Ya karna aku merasa ngapain takut? Kan ngerjain sendiri. Besok aja baca ulang. Tapi ternyata emang gak bisa ya. Akhirnya tetep aja aku baca-baca bikin poin-poin yang mungkin kelewat.


Hari ujian datang. Sebelum masuk jamnya. Aku berkumpul degan rekan sejawat. Latihan ngerap lima menit isi proposal masing-masing. Sholat. Berdoa. Sampai bel bunyi. Aku masuk ruangan duduk sebelah Brown. Anak-anak saling menunjukkan kepanikan mereka masing-masing. Ada yang ngobrol. Ada yang diem. Aku? Berusaha tenang, ngobrol, bercanda. Agar tidak stres. Berusaha mencairkan suasana aku mengajak Brown bicara.


M= Mara
B= Brown (Orangnya kayak Brownya Line)

M:"AAAKH GIMANA ENE"
B:"Udah pasrah aja"
M:"Iya sih"
Terus diam

Terus aku nyanyi "Serahkanlah hidup dan matimu. Serahkan pada Allah semata. Serahkan duka gembiramu. Agar damai senantiasa menjagamu". Dan temen-temen yang lain ketularan.

B:"Aku panas"
M:"Masa?"
B:"Iya. Pegang aja"
*megang jidad*
M:"Enggak kok. Pikiran kamu aja"
B:"Iya panas"
M:"Enggak. Sama kok sama aku coba pegang."
*balik megang jidad*
B:"Sama kan?"
M:"Iya"
Terus diam lagi

Dosennya datang.
Kita pindah ke belakang.
Masih di sebelah Brown.
Kasihan dia. Mendengarkan ocehanku.
Mukanya kelihatan banget tuh kepakasa.
Maafin aku ya Brown jadi temen bacot banget.

Brown ngeluarin kertas dari saku dadanya.
Bolak balik penuh tulisan. isinya rangkuman materinya. Bikin minder
Sedangkan aku cuma 3 sticky notes yang gak jelas bacanya.
Isinya cuma data yang nyempil di proposalku ya reminder.
Padahal tahu gak bakal dibaca juga pas presentasi.

M:"Lah itu bikin rangkuman"
B:"Iyalah gila gak bikin"
M:"Kirain gak bikin. Udah jago"
B:"Gaklah gila"
Gak lama tulisannya ditutup

M:"Loh gak dibaca lagi"
B:"Udah"

Terus penguji dan pembimbingnya ngelawak.
Terus garing. Terus kita ketawa sambil kepaksa.

B: "Ini gak ada alat band ta?"
M: "Hah? Buat apa?"
B: "Itu loh ngelawak gak lucu. Biar bunyi Treeng Ces"
*niruin alat musik sambil meragain*
M: "Yaudah pake perut mu aja. Dung"
*sambil nyentuh perut buncitnya wkwkw*

M: "Eh Brown kenapa ya perut buncitnya cowok sama cewek beda?"
*terus kita meratapi perut masing-masing*
M: "Aku buncit tapi gak kayak kamu bentuknya"
B: "Bahannya beda"
M: "Oh iya. Itu harusnya otot ya?" *nunjuk perut Brown*
B: "Ini otot. Cuma kebalik"
*terus aku ngakak*
M: "Oh itu sixpack ya? cuma ke dalem?"
B: "Iya"

Terus aku bosen gak maju-maju.
Terus pertanyaan pertanyaan ajaib datang ke pikiranku.
Dan jelas. Brown lah korbannya.

M: "Brown. Hii.. (buka mulut) Kamu kapan copot behel?"
B: "Masih lama. Ini vakum setahun. Terus pas kontrol dimarahin dari mana aja Mas wkwk"
M: "Kenapa? emang kenapa? Cara nya gimana"
*Terus dia dijelasin kayak dokter gigi*

Terus temen kita diserang penguji.
Dia panik, keliatan banget meskipun dia sok cool.
Dan balik nanya ke aku.

B: "Kamu pake teorinya siapa?"
M: "Hah? gak tau aku gak nemu. Kalau yang lain pake Stuart Hall"
B: "Oh. Ok. Aku semiotiknya siapa ya?"
M: "Ya gak tau. Kan kamu yang bikin"
Terus dia mikir. Terus dia pinjem buku sakti karangan dosen kita.
Terus dia dapet hidayah dan langsung ditulis di kertasnya.

M: "Jadi pake apa?"
B:  "Pierce" sambil pasang muka lega
M: "Brown. Laper. Perutku panas"
B: "Ya terus?"
M: "Laper pengen makan"
B: "Yaudah keluaro. Tapi nanti dipanggil"
M: "Hm.. semoga yang maju duluan aku"
B: "Kenapa?"
M: "Gakpapa. Males nanti ada kamu liatin :)) gak deng biar cepet selesai"

Harapanku kandas. Brown maju duluan.
Dan aku maju urutan tiga terakhir.
Ujian dan percakapanpun selesai.
Semoga dia tidak kapok. Aamiin.

Kamis, 04 Januari 2018

Bacbac

Back to last 2017
Aku iseng komen salah satu foto sepupuku sama pacarnya yang lagi anniversary.

Mara: "Ciyeh so sweetnya! langgeng terus ya!"

Dan seperti sepupu pada umumnya dia membalas bertanya tentang pasangan kita.

Kanya: "Makasih Mar! pacar kamu mana?"

Basabasi yang sebenarnya sudah dia tahu jawabannya. Aku gak punya pacar! Tapi tenang ini adalah salah satu sepupu terdekatku. Tentu saja aku menjamunya dengan baik. Iseng-iseng berhadiah kutanyaan saja apa ada temannya yang kiranya cocok untuk aku? HAHAH. Lumayan untuk menangkis pertanyaan tentang kesendirianku yang tak berujung ini.

Beberapa hari berlalu

Aku ingat sekali tiba-tiba dia mengirimkan sebuah foto laki-laki. Hmm tidak tampan, tapi terlihat rapi. Katanya dia mau berkenalan dengan aku. HAHAHA aku kira leluconku itu akan berakhir begitu saja tapi ternyata dia anggap serius. Ya boleh lah. Toh aku juga belum memiliki pasangan.

Awalnya aku tidak terlalu meladeni dia. Tapi sepertinya lelaki ini lebih menarik daripada yang aku pikir. Dia bisa bercanda seperti aku. Aku senang dapat teman baru. Jujur saat itu aku juga sedang dekat dengan manusia lain. Tapi diawal Januari 2018 saat kami mulai kuliah kerja nyata (KKN) dia menghilang. Jujur aku kecewa, aku kira dia bisa membuat aku lupa dengan Si Bubur Ayam Spesialku dulu. Tapi ternyata tidak. Beruntung Ada Bacbac bersamaku. Oiya aku memanggilnya Bacbac karna dia suka mengirimkan stiker Bacbac, di beruang putih lucu, seperti dia.

Bacbac mengisi hari-hariku di sebuah desa selama KKN. Aku senang. Bacbac mengirimkan pesan, gambar, vn bahkan kita sempat menelpon di penghujung malam. Aku suka suaranya. Berat dengan logat Sunda yang enak didengar. Dia bisa membuatku tertawa. Merencanakan datang ke kotaku dan semua bualan lain yang sudah aku tahu hanya omong kosong belaka haha.

Jangan anggap aku mudah. Aku tidak pernah benar-benar menganggapnya serius. Sebelum dia berani dayang ke kotaku dan bertemu aku secara personal. Aku juga bisa mau akrab karna dia teman sepupuku. Aku pikir sepupuku pasti tidak akan asal mengenalkan aku dengan sembarang orang.

Ternyata aku salah. Sepupuku tidak secerdas yang aku kira. Saat aku sudah dekat dengan Bacbac. Tiba-tiba dia menyuruhku untuk memutuskan hubungan dengan Bacbac. Heran ? Tentu. Kenapa bisa dia selabil itu? Dia yang mengenalkan dan dia juga yang memutuskan. Aku bertanya dan Kanya tidak menjawab.

Karna aku tidak punya banyak pengalaman dengan laki-laki seperti ini dan semua keparnoanku. Maka aku putuskan untuk perlahan menjauh. Menonton drama adalah alasan yang aku ambil untuk melapaskan diri. Dia tahu aku suka menonton (bahkan kita sempat menonton film bersamaan walau dengan jarak). Untuk menghabiskan satu series membuthkan konsentrasi dan waktu lama. Cocoklah untuk jadi alasan tidak membalas pesannya.

Perlahan tapi pasti hubungan kami berhenti. Secara resminya saat dia megunggah gambar perempuan dengan stiker hati. Jelas sekali dia sudah punya pengganti. Aku merasa dibodohi. Aku tahu laki-laki akan menebar umpan dan menarik satu yang paling cepat termakan umpannya. Tapi tidak aku sangka secepat itu hanya beberapa hari setelah kami benar-benar menjauh.

Kemudian aku berpikir. Apa yang aku terima. Apa yang aku anggap spesial. Dan apa yang aku anggap beda adalah semu. Dia suka membagikan foto ke aku dan foto yang dia unggah ke sosial medianya sama. Aku kira itu bukti bahwa dia jujur. Tapi setelah aku pikirkan dengan tenang. Jangan-jangan itu memang triknya untuk tidak dicurigai. Dan gambar itu dikirimkan ke beberapa orang secara serentak. Bodoh aku tertipu HAHA.

Tapi aku tidak marah, tidak benci, atau kecewa. Aku hanya sedikit terkejut. Karna dari awal yang ingin semua ini berhenti juga aku. Aku berterima kasih pada Bacbac karna telah mengisi hari-hariku yang membosankan dan mendengarkan semua ceritaku degan sabar. Mengenalkan aku dengan jenis laki-laki baru. Makasih ya Bac semoga kita bisa bertemu secara langsung suatu hari nanti. Aku benar-benar bersyukur pernah kenal kamu.

Oiya Kanya. Gak lama setelah Bacbac upload foto pacar barunya dia kontak aku lagi.
Aku? ya pura-pura bodoh aja lah haha